Choose It !

EuroTradeMails

Choose It Before Read !

Powered By Blogger

Anda Teman yg ke-....

Minggu, 01 Februari 2009

"SATU KALIMAT BISA MENYARUNGKAN PEDANG, SEBALIKNYA SATU KALIMAT BISA MENGOBARKAN PEDANG'.


Indahnya Merajut Dakwah dan Seni

Sangat menarik berbicara dengan Kang Abik ( Panggilan Habiburrahman el Shirazi, pengarang Novel Ayat Ayat Cinta ). Baik ketika wawancara dengan beliau juga ketika beliau menyampaikan ceramah tentang Membungkus Dakwah dalam Seni, yang diselenggarakan oleh Divisi Kajian Bulanan Masjid Indonesia di Cairo.

Dalam Wawancara yang ditanyakan oleh Divisi Bulletin MTM., Kang Abik sedikit cerita tentang kehidupannya dengan keluarga, beliau berusaha semaksimal mungkin untuk membuat pertemuan dengan keluarga itu berkualitas, karena ekatu yang dia punya sangat sedikit, padatnya jadwal bedah buku, juga menghadiri seminar dan konggres, serta pelatihan. Dirumahnya tak ada TV yang menyala, bila anak anak mau lihat dia hanya menyediakan laptop untuk melihat film atau cerita yang dimaui anak anaknya. Bukan menjauhkan teknologi namun berusaha untuk menggunakan teknologi dengan benar. Minat baca di Indonesia kata beliau itu sampai sekarang belum habis diseminarkan, dalam 1 tahun saja dia menghadiri 2 kali yang membahas tentang Minat Baca. Memang menurut statistik minat baca kita masih rendah sekali, karena berdasarkan per kapita banyaknya penduduk yang ada di Indonesia. Bahkan menurut DR Saparudin AM, kita adalah terendah di Asia tenggara. Sangat jauh sekali dibandingkan Jepang, mereka misalnya per orangnya bisa baca per hari 3 koran, sementara kita 100 orang hanya bisa baca 1 koran..

Selanjutnya dalam ceramahnya, Kang abik bercerita tentang Sastra sebagian bagian dari seni. Sastra adalah Kalimat yang disusun Indah. Waktu dipesantren, dia terkesan dengan kata kata ustadznya yang berkata bahwa Kata bisa menembus apa yang tidak bisa ditembus dengan Jari atau peluru sekali pun.

Di Kepulauan Penyengat Riau, ada seorang Ulama besar dan diangkat menjadi Pahlawan Nasional yang pertama kali menyusun Kaedah Bahasa Melayu dalam bentuk yang rapi Yaitu Raja Ali Haji, dialah penulis Gurindam 12. Sangat disayangkan di sekolah sekolah hanya dikenalkan beliau sebagai penulis Gurindam 12, tidak dikenalkan jasa beliau dalam pembentukan Sasra Indonesia, karena beliaulah yang pertamkali menyusun Kaedah Bahasa Melayu. Oleh peneliti Belanda A Teeuw, beliau disejajarkan dengan Abu As'ad Abu Ali, penyusun Kaedah Bahasa Arab dalam bentuk rapi.

Jasa beliau sangat besar sekali dalam pembentukan Sastra Indonesia, karena terbukti di Masjid dimana beliau tinggal sampai bisa mendirikan perkumpulan penyair yang disebut ROSDIAH CLUB. Yang menarik dari beliau adalah kata katanya tentang sastra "SATU KALIMAT BISA MENYARUNGKAN PEDANG, SEBALIKNYA SATU KALIMAT BISA MENGOBARKAN PEDANG'.

Kang Abik merasakan bahwa lewat sastra dia bisa menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Dari masyarakat kelas bawah sampai atas. Mulai dari pegawai kantor yang memiliki pengajian meminta dia untuk mengisi kajian bedah buku Ayat Ayat Cinta, juga GM di Kaltim Prima Cool juga mengundangnya untuk hal yang sama, ternyata GM GM itu juga butuh Curhat masalah Cinta.

Dakwah ternyata bisa disampaikan dengan seni, selain dengan cara berkhutbah..

Habiburrahman el Shirazi, belajar di Al Azhar, sebagaimana Mahasiswa yang lain, hanya kedekatannya dengan seni puisi dan teater sudah sejak kecil. Aktif di Teater Solo, selalu ikut lomba puisi dan di Yokyakarta menjadi juara 1 di Lomba tingkat Nasional. Di Cairo, ia hanya menulis puisi biasa saja, dan tak ada keinginan untuk dipublikasikan. Waktu itu dia Kost di Helwan, jauh dari Cairo. Mungkin karena mendengar aktifitas dia waktu di Indonesia atau pun di Cairo, akhirnya ketika di TK IV dipaksa oleh Pak Noorkholis untuk menjadi Koordinator Pencinta Sastra dan Seni di ICMI Orsat Cairo.

Akhirnya menulis lagi, karena jadi koordiantor, paling tidak masak kok ngga ada yang dipublikasikan. Jadi mulailah dia menulis untuk dipublikasikan. Cerpen cerpen pun mulai di tulis, lalu buat Goro Goro yaitu Temu satra muda mudi Cairo untuk pertama kali ada di Cairo tahun 1999. Pernah juga dia baca puisi ketika Khutbah, waktu itu yang dia bawakan adalah puisi tentang Palestina. Yang menjadikan pematangan seseorang adalah dari yang kecil kecil dulu.

Dakwah dengan dengan menulis, dikuatkan dengan pula kuliahnya di Al Azhar, dalam mata kuliah Tafsir sering kita mendapati kisah Nabi nabi juga umat yang terdahulu. Dalam Mata kuliah bahasa ada Nuzhum dan Khitobah. Dalam Khitobah bumbunya harus ada kisah.

Rasulullah SAW sering ajarkan ke sahabat lewat kisah. Sebagaimana kita ketahui Al Qur'an adakah yang paling tinggi nilai sastranya. Ada kejadian yang menggugah Habiburrahman, ketika para sahabat mengalami kepenatan yang amat sangat, Sahabat datang ke Rasulullah SAW, "Hiburlah kami dengan sebuah kisah, agar hati kami ini tidak penat,.." Rasulullah tak pernah ngarang ceritanya, seringnya ikut wahyu, maka waktu itu turunlah wahyu Qur'an Surat Yusuf yang dipengantar ayat dimulai dengan.."3. Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik.." =Nahnu naqussu 'alaika ahsanul qososi..

Dalam surat Yusuf itu ada hiburan yang mendidik, Ada kisah Cinta antara anak dengan ayahnya, juga kisah kesetiaan yaitu cintanya Yusuf kepada saudara saudaranya, kisah cintanya antara perempuan dengan laki laki dan begitu juga sebaliknya yaitu cinta antara Yusuf pada Zulaikha. Keika cinta berbalut nafsu, Allah SWT menyeru harus dilaksanakan dengan Takwa. Cinta yang dibarengi dengan takwa adalah untuk mencapai ridho Allah SWT

Dalam kisah dan dongeng, seorang peneliti Mc Challence, diberi soal "Mengapa satu bangsa lebih maju dari yang lain?" Dia meneliti 35.000 dongeng dari berbagai dunia. Yang paling banyak adalah Spanyol dan Inggris. Abad pertengahan dua duanya sama sama maju, tapi kemudian Inggris lebih maju. Ternyata setelah diteliti di Inggris dongeng nya mengajak anak untuk berprestasi. Ini yang disebut VIRUS NEED FOR ACHIEVEMENT. Sementara itu di Spanyol murni untuk berleha leha, nyanyi dan sebagainya. Kesimpulannya di sebuah bangsa yang memiliki virus Need For Achievement maka akan lahir bangsa yang maju. Di Indonesia sangat rendah sekali. Virus ini akan berpengaruh 25 thn kedepan, maka untuk itu pilihkan bacaan pada anak anak kita yang membuat mereka lebih maju dan berprestasi.

Pada Session pertanyaan, ada Ibu Yeni yang menanyakan tentang Tokoh Nora yang wajahnya lebih ke Indonesianya ngga ada mesirnya sama sekali, sedang ayah tirinya berwajah rada mirip Mesir.. Apa peran Habiburrahman sebagai penulis pada Film Ayat Ayat Cinta??

Sangat menarik sekali jawabannya, karena ternyata Film Ayat Ayat Cinta diproduksi dengan budget yang sangat besar yaitu 10 milyar (yang biasa 2 - 4 milyar), sangat wajar bila produser menginginkan balik modal. Ketika Ayat ayat Cinta difilmkan, belum ditayangkan orang sudah ramai dengan kritikannya ketika melihat trailer yang sudah beredar, itu pun sudah wajar karena imajinasi itu selalu lebih luas dari Visual. Seorang sutradara yang hebat sekali pun tidak akan bisa sepenuhnya mendekati apa yang dimaui oleh Novel.

Film setingkat GOD FATHER, yang penulisnya juga sekaligus skenarionya sama, itu pun sebagaian kritikus ada yang tidak puas. Apalagi bangsa kita yang masih rendah daya bacanya.

Menurut penelitian ada yang suka baca novelnya, dan masih banyak pemuda Indonesia yang lebih senang menonton filmnya, maka Film ini dibuat untuk menyapa mereka yang belum baca Novel Ayat Ayat Cinta. Dengan harapan ketika diangkat ke film lalu mau baca Novelnya.

Kalau pun memang ada kritikan kritikan adalah untuk pembelajaran..yang pertama untuk pembelajaran bagi penulis untuk lebih banyak berhadapan dengan berbagai macam tipe pembaca. Yang kedua untuk pembelajaran bagi pembaca, bila tidak puas maka layangkan kepada PH (produktion House = Rumah Produksi) untuk masukan yang membangun, karena kritikan yang langsung akan lebih kuat nilainya. Yang ketiga, bila sudah beredar, kita sepakat bagaimana agar film itu lebih bagus lagi.

Dalam pembuatan film yang bernuansa Islam, maka kata Sutradara terkenal Choirul Umam Dari hulu sampai Hilir harus dimiliki oleh orang Islam dan faham dengan Islam. Ketika mau membuat film AAC, pihak pembuat film sudah menerima saran dari Kang Abik utnuk memilih pemain dari pesantren, tapi apa yang dilakukan pesantren, mereka menolak para santrinya untuk ikut casting AAC.

Kalau mau bicara jujur, Kang Abik menginginkan Zaskia untuk menjadi Nurul bukan Nora, dan Aisha bukan Riyanti tapi dia lebih memilih artis dari Mesir atau Libanon , agar keika dibuka cadarnya, orang akan suprise!! Bisa saja perang antara penulis dan prosuder, tapi Habiburrahman mau yang baik baik saja. Dari awal memang tidak ada sepakat , akhirnya pembaca akan mengerti.

Kapasitasnya sebagai penulis sudah mengawal film ini dari awal, beserta Bapak Din Syamsudin. Dia beri contoh ketika melihat contoh kasar film, ada adegan Maria sedang di Hurghada, melamun, dishoot sedang duduk sambil mendekap kedua kakinya. Nakalnya dishoot oleh Cameramen di shoot dari bawah sehingga terlihat betisnya Maria. Adegan yang seperti itu oleh

Habib maupun Pak Din diminta untuk dibuang. Entah bagaimana nantinya dibuang apa tidak, namun yang jelas Habib beserta Pak Din sudah semaksimal yang mereka mampu.

Ketika pelaksanaan kontrak saja dengan PH ada kaliamat " PH hanya memfilmkan satu kali saja. Dan penulis punya Hak untuk memfilmkannya lagi ke pihak yang lain". Hal ini sudah menjadi perdebatan dengan Law Officer mereka. Dari hal ini saja, bila nanti ada yang tidak sepakat dengan Film Ayat Ayat Cinta maka masih bisa dibuat film Ayat Ayat Cinta dengan versi yang lain..

0 komentar :